Bagian-Bagian Kamera
Posted on March 27, 2012 by oprekzoneimage
Pengertian Kamera. Kamera adalah
alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari
camera obscura, Bahasa Latin untuk “ruang gelap”, mekanisme awal untuk
memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara
kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu
itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti
jejaknya.

Anatomi Kamera. Anatomi Kamera minimal terdiri atas :
- Badan
- Lensa
Badan
Badan adalah bagian yang sama sekali
kedap cahaya. Di dalam bagian ini cahaya yang sudah difokuskan oleh
lensa akan diatur agar tepat membakar film. Untuk kamera tujuan seni
fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
- Pengatur ISO/ASA Film
- Pentaprisma, berfungsi untuk membalikkan sinar gambar yang masuk agar dapat dilihat pada view finder.
- Cermin Pantul, berfungsi untuk memantulkan sinar gambar yang masuk ke penta prisma.
- Tirai Rana, berfungsi sebagai tirai yang dapat terbuka, untuk melewatka sinar gambar yang telah ditentukan agar dapat membakar film.
- Shutter Speed
- Aperture (Bukaan Diafragma)
Bagian luar (outside) body, meliputi :
- Jendela Bidik (Viewfinder), berfungsi untuk melihat obyek yang akan difoto.
- Tombol Pelepas Rana (Shutter Release Button), berfungsi sebagai pembuka tirai rana.
- Pengatur Kecepatan Rana (Shutter Speed Dial), berfungsi untuk mengatur waktu kecepatan rana yang akan terbuka ketika membakar film. Speed ini mempunyai nilai perdetik; semisal angka menunjukkan 60, berarti lama rana akan terbuka selama 1/60 detik. Untuk speed B, rana akan membuka selama kita menekan shutter release. Angka speed biasanya : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000.
- Pengatur ASA/ISO, berfungsi untuk menyesuaikan ASA film yang akan kita gunakan. Pada jenis kamera otomatis, biasanya pengaturan langsung disesuaikan.
- Light Meter ( Pengukur Pencahayaan), berfungsi untuk menyesuaikan pencahayaan yang akan kita gunakan. Biasanya tipe kamera yang berbeda mempunyai model pengukuran yang berbeda, namun sama tujuannya yaitu menemukan pencahayaan yang tepat.
- Tombol Pelepas Film (Film Advance Lever), berfungsi untuk melepas kunci film sebelum digulung. Dan hanya terdapat pada kamera-kamera manual.
- Pemutar Film (Film Rewinder), berfungsi untuk memutar film apabila film habis terpakai.
- Hotshoe, sebagai dudukan flash atau lampu kilat yang terdapat di punggung kamera.
- Depth-of-field-preview (Tombol Ruang Tajam), bagian ini menahan selaput diafragma kebawah seiring ketika kita mengatur diafragma, sehingga anda dapat menaksir ruang tajam. Wlaupun hal ini tidak terlalu penting, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sepenuhnya harus kita lupakan.
- Soket Kabel Sinkro, sebuah fasilitas berbentuk lubang untuk menghubungkan flash ketika dibutuhkan flash tambahan.
- Self Timer, berfungsi sebagai pengatur waktu otomatis tanpa menekan tombol shutter release untuk menghindari goncangan kamera. Berfungsi juga ketika anda ingin menyertakan diri ketika foto bersama/kelompok.
- Multi-Expose/Double Expose, berfungsi untuk menggandakan beberapa pemotretan dalam satu frame.
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan :
- Blitz (atau lebih umum diebut flash)
- Tripod
- Lightmeter
Lensa
Berbentuk silinder dan ditempatkan di
depan badan kamera. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan
bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal
lenght (jarak antara kedua lensa). Focal lenght mempengaruhi besar
komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih
dikenal dengan istilah zoom. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan
diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan
fotografer.
Pembagian Kamera Berdasarkan Kategorinya
Secara umum kamera yang beredar dikategorikan menjadi dua jenis kamera :
- Kamera Analog
- Kamera Digital
KAMERA ANALOG
Kategori kamera analog terdapat tiga jenis yaitu :
Kamera Film Celluloid
Kamera ini menggunakan pita seluloid
(atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida
yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses
cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang
tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak
terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan developer. Film yang
digunakan dibedakan atas beberapa jenis yaitu:
Berdasarkan Ukuran Film :- Small Format (35 mm)
- Medium Format (100-120 mm)
- Large Format
Angka di atas berarti ukuran diameter film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru menggunakan kamera yang berbeda pula.
Berdasarkan Bahan Film dan Kesensitifannya :- Film Hitam Putih
- Film Warna
- Film Positif
- Film Negatif
- Film Daylight
- Film Tungsten
- Film Infra Red (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Sering disebut juga dengan kamera
instant, sebagan meyebut dengan istilah umum “FOTO LANGSUNG JADI”, sebab
gambar langsung dihasilkan tanpa perlu melewati proses cuci film
ataupun cetak foto. Berkerja dengan prinsip yang hampir mirip dengan
kamera film, namun mediumnya berupa kertas foto instan.
Kamera Lubang Jarum
Merupakan teknologi kuno yang
disederhanakan. Bila zaman dahulu obscura berupa kereta yang sangat
besar, kamera lubang jarum menggunakan kaleng susu atau kotak kayu yang
diberi lubang sebesar lubang jarum pada titik tengahnya untuk meneruskan
cahaya ke dalam ruang gelap yang akan ditangkap oleh kertas foto yang
sudah dimodifikasi.
KAMERA DIGITAL
Adalah kamera yang paling banyak
digunakan saat ini, kerena teknologi digital memberikan kemudahan dan
kepraktisan serta lebih efisien daripada kamera analog. Kamera digital
menggunakan medium piranti keras sebagai media penyimpanannya.
Media Penyimpanan pada kamera digital :
- Hard Drive (Hardisk)
- Compact Flash (CF)
- Secure Digital (SD) dan Micro SD
- Multi Media Card (MMC) dan Mini MMC
- X-memory
- MS (SonyMultimedia), dan lain-lain
Adapun kapasitas dari media penyimpanan
tersebut bermacam-macam, mulai dari 256 Mega Bytes (256Mb) sampai dengan
16 Giga Bytes (16Gb) dengan perbandingan 1 Giga Bytes = 1000 Mega
Bytes.
Pixel
Pengertian pixel menurut istilah adalah kemampuan kamera digital dalam menghasilkan kualitas gambar.
Pengertian pixel menurut istilah adalah kemampuan kamera digital dalam menghasilkan kualitas gambar.
Pembagian Kamera Berdasarkan Teknologi View Finder :
Kamera TLR (Twin Lens Reflect).
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh
kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di
bawahnya. Namun tetap ada kesalahan (paralaks) yang ditimbulkan sebab
sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke
dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer
mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat
fotografer memencet shutter speed, cahaya akan dibelokkan kembali ke
medium (atau film).



Tidak ada komentar:
Posting Komentar